Keluarga Indonesia, Keluarga Halal dan Sehat
Keluarga
merupakan anugerah Tuhan yang sangat berharga. Memiliki keluarga yang bahagia
merupakan rezeki yang patut disyukuri. Oleh karena itu, rasa syukur terhadap
segala yang diberikan Tuhan adalah pengabdian yang taat dari hambanya.
Pasangan
suami istri yang sah, tidaklah lengkap tanpa kehadiran buah hati keduanya,
yakni anak. Anak merupakan nikmat yang sangat besar. Anak juga merupakan
tanggungjawab orang tua dalam memakmurkan dan mensejahterakan dia. Maka peran
kedua orang tua dalam memberikan kehidupan yang layak seorang anak bukan hanya
tanggungjawab secara pribadi, namun juga terhadap sang Khalik, yaitu Tuhan yang
Maha Esa, Allah S.W.T.
Kemakmuran
buah hati keluarga sangat ditunjang dari aspek pengetahuan kedua orang tuanya.
Hal ini disebabkan karena adanya peran orang tua dalam mengasuh anaknya secara
baik dan layak. Maka hal yang harus menjadi prioritas orang tua adalah perihal
kesehatan. Jika anak sehat, maka perkembangan kehidupan anak juga lebih baik.
Namun, jika anak sakit, tentu perkembangan kehidupan anak akan terhambat. Dari
sini, kita dapat mengambil contoh bahwa, kesehatan buah hati sangat tergantung
pada nutrisi yang diberikan oleh kedua orang tuanya dalam menunjang
perkembangan yang baik, apakah kesehatan fisiknya maupun otaknya. Maka dari
itu, susu
adalah solusi utama dalam kesehatan seorang anak.
Perhatian
terhadap keluarga yang sehat tentu menjadi fokus utama keluarga Indonesia.
Menciptakan predikat sebagai “bintang keluarga”, hanya dapat diraih dari usaha
yang giat untuk mencapainya. Bintang keluarga berarti hasil dari suatu usaha
keras dalam pencapaian maksimal pemberian nutrisi. Anak tidak akan mampu
berkembang dengan stabil, tanpa ditopang oleh didikan yang baik. Begitu juga
sebaliknya, maka predikat ini hanya untuk mereka keluarga Indonesia, yang paham
tentang keluarga sehat.
Akan
tetapi, sehat tidak boleh dimunafikkan hanya untuk keluarga-keluarga yang
berpendidikan dan berkecukupan. Pandangan-pandangan yang demikian ini tentu
dapat menimbulkan stigma kurang baik terhadap keluarga yang memiliki tingkat
ekonomi yang rendah. Stigma kurang baik ini dapat berupa iri hati, kurang
semangat dalam menjaga kesehatan anak (dalam kandungan atau telah lahir), dan
lain sebagainya. Dari sini, dapat dilihat jika kesehatan bukan hanya untuk
mereka yang memiliki tingkat ekonomi yang baik, namun juga kepada keluarga-keluarga
yang memilki kekurangan materi, selama pengetahuan kedua orang tua terhadap pentingnya
kesehatan anak itu tinggi.
Kekuatan
hati kedua orang tua juga sangat diperlukan. Kunci hati adalah keyakinan dari
pemberian nutrisi yang kaya kepada Si anak. Keyakinan yang kuat, secara sadar
maupun tidak menuangkan kasih sayang yang lebih terhadap sang buah hati. Keyakinan
dari pemberian itu tercermin dari pertumbuhan dan perkembangan anak yang
semakin hari memancarkan wajah yang ceria dan perilaku yang ramah. Kunci dari
keyakinan itu adalah bersih atau kotor yang masuk dalam perutnya. Sebagai orang
muslim, kehalalan patut menjadi prioritas utama.
Halal
! Milik keluarga Indonesia. Tidak ada kata yang “berada” dan “tak berada”. Dari
keyakinan yang kuat pada hati yang suci, menciptakan suatu pencapaian tertinggi
terhadap keinginan sang buah hati. Tetapi, apa yang tersirat diatas tidaklah
berlaku pada semua keluarga Indonesia, khususnya muslim. Produk-produk susu di pasaran
tidaklah semua berlabel halal.
Maka untuk mengantisipasi itu, kecermatan terhadap produk susu yang dibeli
sangat diperlukan. Hal ini tidak lain untuk menyadarkan keluarga Indonesia dari
segala bentuk keburukan, bahwa sekecil apapun kesalahan itu, baik yang dilihat,
didengar maupun ditelan oleh seorang anak mampu menimbulkan bibit-bibit
keburukan dalam dirinya. Inilah keluarga yang halal, keluarga yang
memiliki kekuatan hati yang suci, keinginan kuat untuk membangun anak menjadi
anugerah yang berakhlak mulia, inovatif, kreatif, dan ramah terhadap sesama.
Seorang
anak sangat berpengaruh terhadap lingkungan keluarganya. Tanpa melihat rupa,
warna, dan kekurangannya, tetap kehadiran anggota baru dalam keluarga memberikan
semangat hidup baru untuk terus bekerja keras mencapai tujuan berpasangan.
Seorang anak adalah segala-segalanya bagi mereka. Inovasi
dari cerita-cerita baru tertulis pada halaman diari keluarga. Keindahan seperti
itu tidaklah dapat dibeli oleh para pemuka-pemuka harta. Kekaguman itu justru
terpancar dari mereka jika kedua orang tua berhasil memancarkan senyum jenaka
dan indah seorang anak. Bahwa yang terindah adalah yang terbaik, sedangkan
hampa adalah yang terburuk. Namun, tidak dapat dihindari, keluarga Indonesia masih
dihantui oleh kemiskinan.
Dari
sini, izinkan ku serukan kalimat klise, "bahwa kita adalah keluarga, yakni
keluarga Indonesia. Keprihatinan terhadap sesama adalah tanggungjawab bersama.
Santunan seraya doa kepada mereka keluarga Indonesia yang jauh dari cukup sudah
sangat berharga. Setidaknya doa, dalam membangun kekuatan hati sang buah
hatinya”.
Inilah
hidup kebersamaan, keluarga Indonesia. Asupan gizi sangat penting. Tidaklah
menjadi masalah jika Ibu masih mampu memberikan ASI (Air Susu Ibu) untuk buah
hatinya. Akan tetapi, adalah masalah besar jika Ibu tidak dapat memproduksi ASI
lagi. Lalu ?
Indonesia
adalah Negara yang berdaulat dan sejahtera. Tentu, Ibu pertiwi tidak ingin
melihat rakyatnya berada pada garis kemiskinan. Hidup bergotong-royong, cinta
kebaikan merupakan cita-cita tertinggi Negara dalam membangun kehidupan yang
aman dan makmur. Keluarga halal
dan sehat adalah pondasi utama dalam membangun cita-cita tersebut. Jadi, tidak
ada penolakan untuk mengatakan tidak dalam membangun keluarga yang halal dan sehat,
dalam menumbuhkembangkan seorang anak yang tangguh dan berakhlak, karena Tuhan
yang Maha Esa, Allah S.W.T menyukai demikian itu.
Keluarga
Indonesia, keluarga yang halal
dan sehat. Keluarga yang suci dan kuat. Jika anak adalah karunia sang Ilahi,
janganlah biarkan dia tumbuh menjadi dewasa yang kurang bermanfaat pada sesama.
Jika anak merupakan anugerah tertinggi, berikanlah dia nutrisi yang baik untuk tubuh dan hatinya. Karena keluarga
yang halal memiliki senyum indah jenaka, karena keluarga yang sehat memiliki
jasad yang tangguh. Inilah keluarga Indonesia.