Alopesia
Oleh : Ilyas Yusuf
Waktu mulai berdetak berdetik
Hidup mulai menjadi akromatik
Dia menghadap ke utara
Lalu menancap mata maya
Dalam kegelapan,
Dia tersesat merana
Merintih
menangis, karena hidup tak terarah
Hingga suatu saat
tiba
Datang merpati
membawa sahmura
Waktu mulai berdetak berdetik
Kehidupan baru telah lahir lagi
Dia menghadap ke utara
Lalu menancap mimpi indah
Jika saja Dia
yang safa
Maka mereka akan
bersujud meminta
Jika saja Dia
yang safa
Maka hatinya
seperti sahmura
Alopesia...,
Sang kepala gugur
Damai lagu yang menerkam malam
Dia yang Alopesia,
Menganggap malam seperti dirinya
Cerita-cerita
mimpi yang terucap
Seperti bersahama
di lembah gelap
Menjadikan hidup
penuh keraguan
Dia yang
Alopesia,
Tetap menganggap
mimpi menjadi nyata
Dia yang Alopesia,
Jika saja Dia yang safa
Maka dunia mulai mendua
Memadu rasa pada sang mimpi indah
Bahwa, cerita ini
adalah nyata
Maka akan
berkalung krans di lehernya
Bahwa cerita ini
adalah maya
Maka sahmura itu
sia-sia
Dalam keindahan pagi dan malam
Waktu yang berdetak berdetik itu
Mengungkapkan rasa yang amanah
Menyanyikan pesan yang terlupa
Dalam keindahan
pagi dan malam
Waktu yang
berdetak berdetik itu
Meniupkan angin
yang damai
Dan lalu hitam
beranalogi cahaya
Pesan sejatinya memberi makna
Jika saja waktu dan mimpi hanya bayang
Dia takut daun kering beterbangan
Dia takut yang tua hanya menua sia-sia
Dan telah tiba
pada waktunya
Gelap hanya mimpi
maya
Terang terungkap
di belantara pekat
Dia yang
Alopesia,
Tak sia-sia....